Minggu, 15 November 2009

motivasi dan persepsi dalam perilaku konsumen

Pengertian Motivasi dari beberapa sumber :

Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu.

Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu. Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.

Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku ( motivating states ), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut ( motivated behavior ), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut ( goals or ends of such behavior ). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).

Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah merupakan sejumlah proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi.

rujukan buku :
As’ad, Moh, 1998. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.

Winardi, 1992. Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Soemanto, Wasty, 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.


penger tian persepsi dalam perilaku konsumen

Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang petunjukpetunjuk

inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan

untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada

suatu situasi tertentu. Senada dengan hal tersebut Atkinson dan Hilgard (1991: 201)

mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan

mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Gibson dan Donely (1994: 53)

menjelaskan bahwa persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkunganoleh seorang individu.

Pembentukan Persepsi dan Faktor-Faktor yang Menpengaruhi

Proses pembentukan persepsi dijelaskan oleh Feigi (dalam Yusuf, 1991: 108) sebagai

pemaknaan hasil pengamatan yang diawali dengan adanya stimuli. Setelah

mendapat stimuli, pada tahap selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan

"interpretation", begitu juga berinteraksi dengan "closure". Proses seleksi terjadi pada

saat seseorang memperoleh informasi, maka akan berlangsung proses penyeleksian

pesan tentang mana pesan yang dianggap penting dan tidak penting. Proses closure

terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun menjadi satu kesatuan yang

berurutan dan bermakna, sedangkan interpretasi berlangsung ketika yang

bersangkutan memberi tafsiran atau makna terhadap informasi tersebut secara

menyeluruh. Menurut Asngari (1984: 12-13) pada fase interpretasi ini, pengalaman

masa silam atau dahulu. memegang peranan yang penting.

Faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari

kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain termasuk yang kita sebut sebagai

faktor-faktor personal (Rakhmat 1998: 55).

Referensi :

www.damandiri.or.id/file/setiabudiipbtinjauanpustaka.pdf

Kamis, 12 November 2009

segmentasi manfaat

Manajemen Pemasaran. Definisi Segmentasi Pasar
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.

Manfaat dan Kelemahan Segmentasi

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

Segmen Manfaat

Demografi

Perilaku

Psikografis

Ekonomi




a. sabun mandi

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

b.pasta gigi

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

c. shampoo anak-anak

Anak-anak

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

d. deterjen

Ibu rumah tangga

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

e.pengharum pakaian

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

f.sabun cuci piring

Ibu rumah tangga

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

g.pengharum ruangan

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

h.sabun pencuci tangan

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

i.pemutih pakaian

Ibu rumah tangga

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

j. sabun bayi

Anak-anak

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom


Segmen Manfaat

Demografi

Perilaku

Psikografis

Medis




a.obat sakit kepala

Dewasa

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

b.obat flu

Dewasa

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

c.obat demam

Dewasa&anak-anak

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

d.obat batuk anak

Anak-anak

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

e.obat maag

Dewasa

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

f.obat panas

Anak-anak

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

g.obat masuk angin

Dewasa

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

h.obat diare

Anak-anak&dewasa

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

i.obat sakit gigi

Dewasa

Pengguna berat

Orang yang mencemaskan kesehatan

j. obat tidur

Dewasa

Pengguna berat

Orang yang sakit insomnia



Segmen Manfaat

Demografi

Perilaku

Psikografis

Kosmetik




a. bedak

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan

b. pembersih wajah

Wanita&pria

Pengguna berat

Kecantikan

c. pemutih gigi

Pria

-

Perokok, dll

d. handbody lotion

Wanita&pria

Pengguna berat

Melindungi tubuh

e. pelembab

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan

f. lipstick

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan

g. deodorant

Wanita&pria

Pengguna berat

Kecantikan

h. krim pemutih

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan

i. pewarna rambut

Wanita&pria

Pengguna berat

Kecantikan

j. pewarna kuku

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan



Segmen Manfaat

Demografi

Perilaku

Psikografis

Jenis kelamin




a. minyak wangi

Wanita&pria

Pengguna berat

Membuat tubuh harum

b. gel rambut

Pria

Pengguna berat

Merapihkan rambut

c. alat cukur

Pria

Pengguna berat

Kebersihan

d. krim pemutih

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan

e. bedak

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan

f. lipstik

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan

g. pembersih wajah

Wanita&pria

Pengguna berat

Kebersihan

h. pewarna kuku

Wanita

Pengguna berat

Kecantikan

i. pewarna rambut

Wanita&pria

Pengguna berat

Modifikasi rambut

j. semir sepatu

pria&wanita

Pengguna berat

Kebersihan


Segmen Manfaat

Demografi

Perilaku

Psikografis

Umur




a. pasta gigi aneka rasa

Anak-anak

Pengguna berat

Menjaga kesehatan gigi

b. gula diet

Dewasa

Pengguna berat

Menjaga tubuh tetap langsing

c. teh hijau

Dewasa

Pengguna berat

Menjaga tubuh tetap langsing

d. jamu

Dewasa

-

Menjaga kesehatan tubuh

e. kopi

Dewasa

Pengguna berat

-

f. susu diet

Dewasa

Pengguna berat

Menjaga tubuh tetap langsing

g. rokok

Dewasa

Pengguna berat

-

h. minuman bersoda

Dewasa

Pengguna berat

-

i. susu bubuk

Anak-anak

Pengguna berat

Untuk memenuhi kebutuhan

j. biskuit bayi

Anak-anak

Pengguna berat

Untuk memenuhi kebutuhan




http://bisnisukm.com/apa-itu-segmentasi-pasar.html


produk

PRODUK adalah segala sesuatu yang dapat atau mampu di tawarkan produsen untuk diminta,dicari,dibeli,digunakan atau di konsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.

Produk bersifat nyata (tangible) dan bersifat tidak nyata (intangible). batas kedua sifat tersebut adalah tidaklah begitu jelas. dalam perkembangannya, terdapat kecenderungan penawaran barang ke arah eksterm yang berlawanan. Misalnya, produk nyata berkembang ke arah dan dilengkapi dengan barang tidak nyata (jasa). dan sebaliknya semakin banyak jasa yang ditawarkan dengan pelengkap barang nyata.

ATRIBUT PRODUK
Atribut-atribut produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk sehingga mampu lebih memuaskan konsumen. Atribut produk meliputi: merk(brand), pembungkusan(packaging),label,garansi,atau jaminan(warranty) dan produk tambahan(service). Atribut dapat di pandang secara obyektif (fisik produk) maupun secara subyektif(pandangan konsumen). Atribut fisik belum tentu searah dengan atribut menurut pandangan konsumen.

  • MERK
M
erk adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasinya yang dapat memberikan identitas barang dan membedakan dengan produk pesaing.

  • PEMBUNGKUSAN
Pembungkusan adalah proses yang berkaitan dengan perencanaan dan pembuatan wadah (container), pembungkus (wrapper), maupun pengangkut (transporter).

  • LABEL
Label adalah informasi produsen atas produk. Informasi dapat meliputi cara penggunaan, pemeliharaan, dan penyiapan produk. Label juga memberikan identitas kualitas, isi, maupun batas pemakaian.

  • GARANSI
Garansi adalah janji atau jaminan yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen. garansi yang tidak tertulis (implied) sebenarnya merupakan kewajaran tanggung jawab atas pembayaran pembeli. Garansi tertulis (expressed) merupakan perlindungan konsumen terhadap produk yang di beli sacara sah.

  • PRODUK TAMBAHAN
Produk tambahan adalah barang atau jasa yang di berikan kepada konsumen menyertai penjualan produk utama. Produk tambahan dapat merupakan barang nyata atau jasa agar dapat lebih memuaskan konsumen.







referensi: Dasar pemasaran oleh Teguh Budiarto
harga
HARGA adalah nilai pertukaran atas manfaat produk yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah, dollar, yen, rupee, dsb).

Produsen memandang harga adalah sebagai nilai barang yang mampu memberikan manfaat keuntungan di atas biaya produksinya.
Komsumen memandang harga adalah sebagai nilai barang yang mampu memberikan manfaat atas pemenuhan kebutuhannya dan keinginannya.

FUNGSI HARGA

Bagi perusahaan maupun komsumen, harga berfungsi sebagai:

1. sumber pendapatan dan atau keuntungan perusahaan untuk pencapaian tujuan produsen (harga diatas biaya-biaya produk memberikan keuntungan bagi perusahaan).
2. pengendali tingkat permintaan dan penawaran (terutama bila bersifat elastik, permintaan akan meningkat jika harga turun da sebaliknya).
3. mempengaruhi program pemasaran dan fungsi - fungsi bisnis lainnya bagi perusahaan .
4. mempengaruhi prilaku konsumen dan pendapatan masyarakat (harga rendah dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan upah yang tinggi bagi jasa masyarakat akan mempengaruhi prilaku konsumsinya).


FAKTOR PENENTU HARGA
Penentuan harga di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

faktor internal meliputi:

1. Tujuan pemasaran (biaya,penguasaan pasar, dan usaha).
2. Strategi marketing mix (aspek harga dan non harga).
3. Organisasi (struktur, skala, dan tipe).

faktor eksternal meliputi:

1. Elastisitas permintaan dan kondisi persaingan pasar.
2. Harga pesaing dan reaksi pesaing terhadap perubahan harga.
3. Lingkungan eksternal yang lain, lingkungan mikro (pemasok, penyalur, asosiasi, dan masyarakat) maupun lingkungan makro (pemerintah, cadangan sumber daya, keadaan sosial, dsb).

referensi: Dasar pemasaran oleh Teguh Budiarto