Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang petunjukpetunjuk
inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan
untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada
suatu situasi tertentu. Senada dengan hal tersebut Atkinson dan Hilgard (1991: 201)
mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan
mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Gibson dan Donely (1994: 53)
menjelaskan bahwa persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkunganoleh seorang individu.
Pembentukan Persepsi dan Faktor-Faktor yang Menpengaruhi
Proses pembentukan persepsi dijelaskan oleh Feigi (dalam Yusuf, 1991: 108) sebagai
pemaknaan hasil pengamatan yang diawali dengan adanya stimuli. Setelah
mendapat stimuli, pada tahap selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan
"interpretation", begitu juga berinteraksi dengan "closure". Proses seleksi terjadi pada
saat seseorang memperoleh informasi, maka akan berlangsung proses penyeleksian
pesan tentang mana pesan yang dianggap penting dan tidak penting. Proses closure
terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun menjadi satu kesatuan yang
berurutan dan bermakna, sedangkan interpretasi berlangsung ketika yang
bersangkutan memberi tafsiran atau makna terhadap informasi tersebut secara
menyeluruh. Menurut Asngari (1984: 12-13) pada fase interpretasi ini, pengalaman
masa silam atau dahulu. memegang peranan yang penting.
Faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari
kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain termasuk yang kita sebut sebagai
faktor-faktor personal (Rakhmat 1998: 55).
Referensi :
www.damandiri.or.id/file/setiabudiipbtinjauanpustaka.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar